Bila anda ingin menuju ke kota Semarang anda akan menemui tempat yang beragam. Tergantung darimana anda datangnya, contohnya yang akan saya bahas kali ini. Yaitu tempat yang mungkin bisa disebut bersejarah dan sudah mempunyai nama yang khas di Semarang sendiri. Tanjakan Gombel, bukit yang satu ini pasti akan anda temui bila anda mengunjungi Semarang menuju ke arah selatan kota, nama “Gombel” menurut sejarah muncul saat Kyai Pandan Aran berziarah di sebuah makam di Gunung Jabalkat.
Tokoh yang namanya kini diabadikan untuk jalan protokol di Kota Semarang itu saat berziarah melewati jalan yang terjal dan curam. Saat itu knon tanjakan Gombel sulit untuk dilewati karena permukannya yang berbukit.
Perjalanan saya dimulai dari tanjakan Gombel, terlihat disisi kiri ada sebuah tugu yang menjulang tinggi yang sering disebut dengan Tugu Tabanas, disekitaran Taman Tabanas ini masyarakat yang berkunjung dapat menikmati pemandangan kota semarang keseluruhan tanpa ada penghalang. Kinipun Taman Tabanas menjadi daya tarik sendiri untuk masyarakat sekitar, saat ini di sekitar Taman Tabanas sudah dikelilingi oleh restaurant-restaurant yang menyediakan tempat makan sekaligus pemandangan yang indah untuk dinikmati sembari menyantap makan dan minuman. Pembangunan hotel-hotel dan penginapan sangat menjajikan juga disini, karena memang dari segi pemandangan yang indah menjadi satu daya tarik yang mahal.
Gemerlap lampu di malam hari akan sangat nikmat bila dilihat dari tempat yang tinggi, nah anda dapat menikmatinya di Gardu Pandang Gombel, nama yang kini bersemat menggantikan Taman Tabanas, tetapi masyarakat lebih mengenal nama tempat ini dengan nama Taman Tabanas.
Kini kawasan sekitaran Taman Tabanas menjadi ramai sebagai tempat pacaran para remaja-remaja Kota Semarang, biasanya akan ramai pada malam hari karena saat malam adalah saat yangindah untuk menikmati gemerlap lampua yang bertebaran di penjuru Kota Semarang, ohh indaaaaaahhhnyaaaa…..!
Tokoh yang namanya kini diabadikan untuk jalan protokol di Kota Semarang itu saat berziarah melewati jalan yang terjal dan curam. Saat itu knon tanjakan Gombel sulit untuk dilewati karena permukannya yang berbukit.
Perjalanan saya dimulai dari tanjakan Gombel, terlihat disisi kiri ada sebuah tugu yang menjulang tinggi yang sering disebut dengan Tugu Tabanas, disekitaran Taman Tabanas ini masyarakat yang berkunjung dapat menikmati pemandangan kota semarang keseluruhan tanpa ada penghalang. Kinipun Taman Tabanas menjadi daya tarik sendiri untuk masyarakat sekitar, saat ini di sekitar Taman Tabanas sudah dikelilingi oleh restaurant-restaurant yang menyediakan tempat makan sekaligus pemandangan yang indah untuk dinikmati sembari menyantap makan dan minuman. Pembangunan hotel-hotel dan penginapan sangat menjajikan juga disini, karena memang dari segi pemandangan yang indah menjadi satu daya tarik yang mahal.
Gemerlap lampu di malam hari akan sangat nikmat bila dilihat dari tempat yang tinggi, nah anda dapat menikmatinya di Gardu Pandang Gombel, nama yang kini bersemat menggantikan Taman Tabanas, tetapi masyarakat lebih mengenal nama tempat ini dengan nama Taman Tabanas.
Kini kawasan sekitaran Taman Tabanas menjadi ramai sebagai tempat pacaran para remaja-remaja Kota Semarang, biasanya akan ramai pada malam hari karena saat malam adalah saat yangindah untuk menikmati gemerlap lampua yang bertebaran di penjuru Kota Semarang, ohh indaaaaaahhhnyaaaa…..!
Oke, setelah membahas tentang Taman Tabanas yang ada di sisi kii tanjakan Gombel sekarang saya akan melanjutkan menuju ke sebaliknya yaitu sebelah kanan dari tanjakan Gombel. Perjalanan saya dimulai dari jalan kecil menanjak dan berbatu, seperti sebuah jalan yang kecil menghubungkan ke sesuatu tempat yang besar. Dan memang jalan itu berakhir menuju sebuah bangunan yang cukup besar dan kumuh sudah tebengkalai. Dulu gedung ini berdiri kokoh dengan nama Sky Garden namun telah bangkrut, konon sih kata orang-orang sekitar hotel ini bangkrut karena adanya sesok wewe gombel yang bergentayangan disitu. Saat ini bekas hotel ini menjadi tempat tinggal beberapa penduduk, saat ini tedapat kurang lebih 10 KK yang menempati tempat itu. Kemarin saya juga bertemu salah satu penghuni tempat ini dan beliau mengajak saya untuk bekerliling melihat-lihat tempat ini, Mas Andung namanya. Beliau tinggal disini sudah setahun lebih dan beliau memilih untuk tinggal disini karena ingin menemani ayahnya yang memang ditugaskan untuk menjaga tempat itu oleh Pemerintah. Di dalam rungan-ruangan hotel ini terlihat begitu pengap dan kotor sekali, banyak nyamuk dan serangga-serangga kecil. Memasuki pintu masuk terdapat lorng panjang menuju kedalam dan disitu dulunya adalah kamar-kamar para penghuni hotel yang kini menjadi tempat tinggal penduduk termasuk mas Andung. Setelah melewati lorong tadi di dalam ada semacam ruangan lebih lebar dan banyak tiang-tiang peyangga, dari situ saya langsung dibawa menuju ke kolam renang yang terdapat di hotel tersebut. Namun kolam renang itu jauh letaknya dan harus berjalan kurang lebih 200m perjalanan, lumayan kan?
Di area ini terdapat 1 kolam besar untuk dewasa dan satu kolam kecil untuk anak-anak disebelahnya. Setelah dari kolam renang ini saya beranjak kembali menuju gedung hotel, saya diajak mas Andung untuk menuju ke lantai 2, dimana disitu dulu pernah diadakan uji nyali dari tim Dunia Lain Trans7. Di lantai 2 ini memang suasana terlihat lebih berbeda, lebih pengap dan hawa-hawa takut mulai menyelimuti saya. Sama seperti di lantai bawah disini juga terdapat lobby hotel dan lorong-lorong kamar penhuni hotel. Banyak jemuran-jemuran bergelantung bebas di lantai 2 ini hasil dari para penghuni yang sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar